Hal ini ditempatkan untuk menandai sumbu matahari pada titik balik matahari pada musim panas. Dua batu pintu masuk yang lebih kecil ditempatkan, kemudian 40 pos-pos terbuat dari kayu, menandai posisi matahari, didirikan.
Sekitar 2000 SM, dibangun jalan sepanjang dua mil ke sungai Avon. Dari Wales barat Daya, para pembangun mengimpor 82 ‘batu biru’, yang berbobot masing-masing lebih dari empat ton. Untuk mencapai tempat itu, mereka harus berjalan 240 mil diatas tanah dan air. Batu-batu biru ini digunakan untuk membangun suatu lingkaran ganda di dalam tempat itu. Dipercaya para pembangun tidak pernah merampungkan rancangan ini, mereka sudah mempunyai ide untuk mendirikan bentuk ketiga yang paling mengesankan.
Hal ini mulai sekitar 1900 SM, dengan pemilikan 75 balok-balok batu pasir yang longgar, yang dikenal sebagai sarsen, dari Avebury, 20 mil jauhnya dari tempat itu. Dengan menggunakan alat menggulung dan tali, batu-batu seberat 25 ton dan setinggi 17 kaki ini ditarik ke lokasi, disana dibentuk dan ditegakkan. Rincian arsitektural tahap ini adalah fenomenal, dan batu-batu ambang pintu yang berada di atas pinlar-pilar, benar-benar dilengkungkan agar cocok dengan lingkaran yang besar. Batu-batu biru Wels disusun ulang, dan dibangun itu akhirnya rampung.
Didalam masing-masing tahap, batu-batu itu ditempatkan pada titik-titik spesifik yang memperagakan posisi matahari dan bulan pada waktu-waktu yang penting. Tempat itu digunakan terus-menerus hingga 100 SM, tetapi kita masih belum tahu percis kegunaannya. Sangat sedikit reruntuhan kebudayaan yang ditemukan di tempat itu, sehingga tidak mungkin ada jawaban yang pasti.
Sejumlah ahli mengatakan bahwa sejarah ini memunculkan saran bahwa lingkungan itu adalah situs-situs yang keramat. Banyaknya lingkaran yang terdiri dari 900 lingkaran batu di Inggris itu mempunyai banyak kegunaan dan sering merupakan berkas-berkas kehidupan sehari-hari zaman kuno. Demikian pula banyaknya kesukaran yang ditanggung dengan skala proyek itu menunjukan bahwa Stonehenge adalah hal yang luar biasa penting. Batu-batu biru dari Wales yang luar biasa bernilai tinggi bagi orang Inggris Kuno, dan ideal untuk sebuah kuil.
Kemungkinan bahwa sebagian tempat itu adalah pemakaman juga sudah dipertimbangkan, selama penggalian-penggalian terbatas telah ditemukan adanya 56 lobang dangkal, selama fase pertama berisi tulang-tulang yang telah dikremasi. Ada juga gundukan pemakaman, atau pusara pemakaman, dari para prajurit Zaman Perunggu yang ditempatkan di sekitar wilayah itu.
Karena korelasi Stonehenge yang jelas dengan peristiwa-peristiwa astronomis yang penting, menimbulkan teori lain. Stonehenge mungkin telah digunakan sebagai observatorium, seorang astronom di Universitas Boston, menerbitkan sebuah buku yang diberi judul Stonehenge Uncoded (penyingkapan Stonehenge). Di dalamnya, dia mengklaim sebuah komputer telah membuktikan bahwa Stonehenge menandai banyaknya penjajaran astronomis. Dia bahkan beranjak sedemikian jauh dengan mengatakan bahwa Stonehenge adalah sebuah komputer itu sendiri, yang dirancang oleh orang Inggris Kuno untuk membaca bintang-bintang dan menghitung gerhana matahari yang akan datang, tetapi banyak ahli merasa dia tidak menemukan arti sebenarnya bangunan itu.
Pada abad 17, para sejarawan percaya bangunan itu dibangun pleh para imam Celtik Kuno, dan banyak druid (penganut agama Celtik Kuno) modern merasa berhak untuk melaksanakan ritual-ritual dan upacara-upacara ditempat itu. Sekarang mereka tidak diizinkan lagi berbuat demikian karena alasan yang baik. Bahkan hanya karena kerusakan yang terjadi di wilayah itu, tetapi para druids modern tidak ada hubungannya dengan orang-orang yang sama-sama memakai nama Celtik. Bagaimana pun juga, Stonehenge dibangun 1000 tahun lebih awal daripada adanya para druid Celtik.
Sayangnya, beberapa tahun belakangan ini banyak batu-batu disekitar Stonehenge itu dicuri, hilang dan runtuh. Dan pekerjaan pemulihan yang buruk mulai dilakukan di atas sejumlah batu yang tersisa. Tetapi daya magis tempat itu dan desainnya tidak pernah menghilang. Suatu legenda mengatakan, penyihir asal Inggris yang sangat termashur, Merlin, mengumpulkan batu-batu itu dan menaruh mereka sehingga tersusun seperti itu. Itulah kisah yang sesuai dengan tradisi mistis wilayah tersebut. Mungkin faktanya yang sederhana iadalh bahwa pikiran modern belum bisa menterjemahkan apakah Stonehenge itu sebenarnya, dan untuk apa fungsinya, sampai sekarang juga tidak ada manusia yang mengetahuinya.
0 komentar:
Posting Komentar